Selasa, 29 Mei 2012

Tingkatan takson dalam sistem klsifikasi (Keanekaragaman hayati)

Tingkatan takson dalam sistem klsifikasi
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan yaitu :
a. monera
b. protista
c. fungi
d. plantae
e. animalia
2. Filum atau divisi (keluarga besar)
Nama filum hanya digunakan untuk hewan sedangkan divisi digunakan untuk tumbuhan.
-contoh organism yang berada dalam tingkatan takson filum adalah memiliki tulang belakang seperti reptile, amfibi, burung, dan ikan.
-contoh tumbuhan yang berada dalam tingkatan divisi adalah spermatophyte (divisi tumbuhan berbiji)
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5.Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
                Hewan      : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.  
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.

Sabtu, 19 Mei 2012

Konsep keanekaragaman hayati

Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut:
1. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

Jumat, 04 Mei 2012

Ciri-ciri dan klasifikasi Kingdom Fungi

Jamur merupakan organisme uniseluler atau multiseluler, dengan dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil.Jamur multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai : penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (: kumpulan
hifa ).Dengan alat reproduksi, misalnya sporangium dan konidium Reproduksi jamur uniseluler secara : aseksual membentuk tunas, atau membentuk spora. Sedangkan seksual dengan membentuk spora askus / askuspora. Reproduksi jamur multiseluler secara aseksual dengan cara fragmentasi menghasilkan spora aseksual. Sedangkan reproduksi seksual  dengan peleburan  inti jantan dan betina, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium.Beberapa jenis Jamur hidup secara heterotrof dengan jalan menguraikan sampah organic ( saprofit ), ada juga yang “mengambil” senyawa organic dari tubuh mahkluk hidup lainnya (parasit ), ataupun hidup bersama dengan organisme lain ( simbiosis ).
            Dalam klasifikasi, kingdom Fungi dikelompokkan menjadi beberapa divisi yaitu :Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya.
Apa yang menjadi ciri khas dari masing-masing divisi tersebut ?.
Perhatikan table di bawah ini !

Tabel 14.1.Beberapa divisi dari kingdom Fungi dengan ciri khasnya

Divisi
Ciri-ciri
Struktur tubuh
Jenis hifa
Reproduksi
Seksual
Reproduksi aseksual
Contoh


Zygomycota

Multiseluler, dg hifa bercabang banyak, ada yg bersekat ada juga yang tidak bersekat

Konjugasi hifa +dengan  hifa –membentukzigospora

Spora
Rhizopus sp/ jamur tempe;
Mucor sp ( pada kotoran ternak, roti, tanah, buah/sayuran yang membusuk );
Pilobus ( pd kotoran Hewan ) ;
Beauvera bassiana
( parasit pada insecta )



Ascomycota

Ada yang monoseluler, ada yang multiseluler dengan hifa bersekat bercabang-cabang

Peleburan inti anteridium dginti askogoniummembentukaskuspora

Tunas, pembentukan konidia, fragmentasi
Saccharomyces sp(monosel,dikenal  
dg nama  khamir/ragi/yeast);
Neurospora sp ( jamur oncom );
Penicillium ( P.notatum,P.cysogenum : penghasil antibiotic ; P.camembert,P.requoforti : produksi keju ); Tricoderma
( penghasil enzim selulase )


Basidiomycota

Sebagian besar Multiseluler dg tubuh berukuran besar, hifa bersekat melintang, berinti satu ataupun dua,


Peleburan hifa +dg hifa –membentuk spora basidium
( basidiospora )


Spora vegetatif yg disebut konidia
Volvariella volvacea ( jamur merang );
Auricularia polytricha ( jamur kuping );
Amanita muscaria ( pada kotoran ternak,beracun);
Pleurotes ( jamur tiram );Ganoderma lucidum ( utk obat );
Lentinus edodes ( dpt di-makan dan sbg obat )
Ustillago ( jamur api ) danPuccinia graminis(jamurkarat)
=parasit pada tanaman
Deuteromycota
/ jamur tidak sempurna/ fungi imperfecti
Multiseluler mikroskopis dg hifa bersekat
Tidak / belum diketahui dengan jelas
Blastopora
( berbentuk tunas ), arthrospora
(pembentukan spora dg hifa),
Konidia
Aspergillus oryzae(produksi alcohol dan asam sitrat );
Aspergillus wentii ( produksi kecap, karena memecah protein dan amilum serta selulosa )
Aspergillus niger (enzim pektinase, glukosaoksidase )
Aspergillus flavus(menghasilkan racun aflatoksin );
Aspergillus fumigatus ( penyakit paru pd unggas );
Epidermophyton floocosum ( penya
kit kaki atlit )

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes