Selama hidupnya, seseorang yang pernah
terkena AIDS tidak akan bisa sembuh secara total dari penyakit tersebut.
Mengapa demikian? Hal itu karena penyebab AIDS adalah virus. Salah satu sifat
virus adalah mampu bertahan didalam sel/jaringan makhluk hidup dan kemudian
menyerang sel/jaringan tersebut jika kondisi memungkinkan (misalnya, daya tahan
tubuh menurun).
Virus merupakan salah satu
faktor penyebab penyakit, contohnya HIV, influenza, flu burung, mosaik
tembakau, dan virus kentang. Namun, tahukah kalian seperti apakah bentuk virus
itu? Makhluk hidupkah dia? Benda matikah dia? Marilah kita pelajari…
Sejarah penemuan virus
Keberadaan Virus mulai diketahui
sejak penemuan Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman, pada tahun 1883. Meyer
menyelidiki penyakit bintik kuning pada tanaman tembakau sehat ternyata dapat
menularkan penyakit bintik kuning. Penelitian itu diulangi oleh Dmitri
Ivanowsky pada tahun 1983. Oleh Ivanowsky, ekstrak daun tembakau yang terkena
penyakit kuning disaring dengan saringan bakteri. Hasil penyaringan itu masih
menyebabkan penyakit kuning jika disuntikkan pada tanaman tembakau yang sehat.
Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa penyebab penyakit itu berukuran lebih
kecil dari bakteri karena lolos dalam saringan bakteri.
Pada tahun 1897, seorang ahli
mikrobiologi Belanda bernama Martinus W. Beijerinck melakukan percobaan
terhadap penyakit bintik kuning tersebut. Hasil pencobaannya menunjukkan bahwa
patogen (penyebab penyakit) sebagai agen itu hanya dapat berkembang biak pada
makhluk hidup. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama
Wendelly Stanley, Walaupun telah dikristalkan, patogen itu masih mampu
menimbulkan penyakit jika disuntikkan pada tembakau yang sehat. Stanley memberi
nama patogen tersebut tobacco mosaic virus atau TMV (virus mosaik tembakau).
Virus berasal dari bahasa Latin, berarti racun atau bersifat membunuh
Ciri- ciri dan sifat virus
Virus
bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Walaupun demikian, virus tampak
seperti makhluk hidup hidup karena
kemampuan
berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun, virus
bukanlah makhluk hidup dalam arti yang sesungguhnya Virus dapat bertahan hidup (tidak
aktif) di luar sel inangnya, tetapi
dapat
berkembang biak dalam sel inang tertentu. Tanpa sel inang, virus tidak dapat menjalankan
fungsi hidup untuk melakukan proses
metabolisme.
Virus tidak dapat mensintesis protein karena tidak mempunyai ribosom yang berperan
sebagai ”mesin“ pembentuk protein.
Untuk itu, virus harus menginfeksi sel inang dan menggunakan
ribosom sel inang untuk mentranslasi duta ARN virus guna membentuk protein virus. Virus
tidak dapat menghasilkan atau menyimpan
energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Virus
merupakan partikel berukuran sangat kecil dibandingkan dengan bakteri. Virus berukuran
antara 10-400 nm (0.01-0.4 μm). Ukuran
virus terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa dan lolos dari
saringan bakteri. Virus hanya dapat
diamati
dengan miskroskop elektron, tidak tersusun atas sel-sel. Semua virus mempunyai senyawa asam
nukleat (DNA atau RNA) sebagai
bahan inti. Namun, suatu virus hanya mengandung DNA atau RNA.
Komponen
satuan protein struktur yang membungkus asam
nukleat
virus dinamakan kapsomer, dan kumpulan kapsomerkapsomer yang membungkus asam nukleat
tersebut dinamakan Kapsid.
Struktur
kapsid dan asam nukleat virus dinamakan
Nukleokapsid. Dalam
bentuk yang tidak aktif atau berada diluar sel inang, sebuah partikel virus disebut
virion. Setiap virion paling sedikit
mengandung
satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA) sebagai bahan inti. Virion atau disebut juga
benda seperti virus adalah pembawa
penyakit
(patogen) yang hanya mengandung asam nukleat (RNA) dan tidak mempunyai selubung protein.
Beberapa partikel lain seperti virus
disebut prion dan viroid. Prion disusun oleh protein dan tidak memiliki asam nukleat, sedangkan
viroid adalah molekul utas tunggal
RNA
dan merupakan patogen terkecil yang diketahui. Beberapa
virus merupakan parasit pada sel-sel hewan,
tumbuhan,
dan beberapa jenis mikroorganisme tertentu. Contoh virus yang hanya menyerang satu jenis sel
atau kumpulan sel (jaringan) pada
makhluk hidup adalah influenza. Virus influenza hanya menyerang sel-sel penyusun
permukaan saluran pernapasan. Adapun
virus yang menyerang bakteri, misalnya bakteri Escherichia coli,
disebut bakteriofag. Virus
disebut sebagai makhluk hidup peralihan, antara benda mati dan makhluk hidup. Virus memiliki
sifat benda mati, yaitu dapat dikristalkan
dan tidak berprotoplasma. Virus memiliki sifat makhluk hidup karena mampu berkembang biak
dan mempunyai asam nukleat.
Replikasi
virus
Virus
mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus hanya mampu
berkembang biak di dalam sel makhluk
hidup. Pada prinsipnya replikasi virus dapat dikatagorikan ke dalam 5 tahap:
1.
Penempelan/adsopsi virion pada inangnya
2.
Penetrasi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang
3.
Sintesis asam nukleat dan protein virus mulai dari awal sampai akhir infeksi. Awal infeksi, virus
mengendalikan metabolisme sel untuk
mensintesis asam nukleat dan protein virus baru. Akhir infeksi, protein struktural yang
merupakan sub unit pembungkus virus
(kapsomer) disintesis.
4.
Penyusunan (Assembly) subunit struktural (dan komponen membran pada virus berselubung lipid) dan pengepakan
asam nukleat menjadi partikel virus.
5.
Pelepasan virion dari sel inang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trima kasih atas komennya Gan.....