Sobat blogger mohon maaf ya kalau saya jarang update
postingan karena saya lagi sibuk kuliah nih sob, dan kali ini saya akan share
tentang unsur-unsur yang
terdapat dalam tubuh tumbuh-
tumbuhan ya baru saya baca dari sebuah buku
Tubuh
tumbuhan disusun oleh berbagai macam zat. Cara untuk mengetahui unsur-unsur yang
terdapat dalam tubuh tumbuhtumbuhan
adalah
dengan analisis kimia melalui kultur air atau kultur pasir. Tujuan dilakukan kedua
kultur tersebut adalah:
a. Untuk
mengetahui unsur-unsur yang diperlukan
b. Untuk
mengetahui bentuk dan asal unsur-unsur tersebut diambil oleh tumbuh-tumbuhan.
Cara lain untuk
mengetahui unsur-unsur penyusun tubuh
tumbuhan
adalah dengan Analisis Abu. Tumbuhan yang dianalisis dikeringkan sampai 110ÂșC untuk
mengetahui bobot keringnya, kemudian
dibakar serta diperiksa kadar abu serta gas-gas yang keluar, untuk menunjukkan adanya
berbagai macam unsur yang menyusun
tubuh tumbuhan. Unsur-unsur ini dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu:
1. Unsur- unsur
makro, yaitu unsur-unsur yang selalu terdapat pada tubuh tumbuhan dalam jumlah banyak
dan harus ada di tubuh tanaman.
Unsur-unsur makro terdiri dari: C, H, O, N, S, P, Ca, K, Mg, Fe. Unsur-unsur ini dikenal
juga sebagai penyusun tubuh-tumbuhan
sehingga disebut unsur-unsur klasik atau unsur-unsur Sachs, sesuai dengan nama
penemunya.
2. Unsur-unsur
mikro, yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh tumbuhan,
tetapi jumlahnya sangat kecil. Dalam jumlah banyak unsur ini dapat menyebabkan keracunan.
Unsur-unsurnya adalah: Cl,
Zn, B, Mo, Mn, dan Cu.
3. Unsur-unsur
tambahan, yaitu unsur yang hanya terdapat pada tumbuhan
tertentu, kadang-kadang dalam persentasi yang cukup tinggi misalnya, Na, Al, Cl, dan
Si.
Fungsi
unsur-unsur tersebut untuk tumbuh-tumbuhan:
C-H-O: Pembentuk
karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat (DNA
dan RNA), serta
senyawa organik lainnya.
N : Pembentuk
protein, dan asam nukleat
P : Pembentuk
asam nukleat, ATP, ADP
S : Pembentuk
protein.
K : Pembentuk
enzim.
Ca : Pembentuk
dinding sel.
Mg : Pembentuk
klorofil.
Fe : Sebagai
katalisator.
Semua
unsur-unsur yang diperlukan diambil dari dalam tanah oleh akar dalam bentuk larutan
garam mineral, kecuali CO 2 (untuk
berfotosintesis)
dan O 2 (untuk berespirasi) yang diambil dari udara dalam bentuk gas. Karbondioksida
masuk melalui ke dalam tubuh tumbuhan
melalui mulut daun (stoma) dan lentisel.
Dahulu
dianggap bahwa semua zat yang diperlukan tumbuhan diambil
dari humus yang terdapat di dalam tanah. Pendapat itu dikenal dengan teori humus. Menurut
hasil penelitian para ahli, tumbuhan
mengambil zat-zat dari lingkungannya. Sekarang timbul pertanyaan zat-zat apakah yang
diambil dari tanah, dan zat-zat apa
yang
berasal dari udara? Bagaimanakah cara mengetahui bahwa zat-zat tertentu
mutlak diperlukan oleh tumbuhan sedangkan zat-zat lainnya
tidak begitu dibutuhkan tumbuhan?
Dengan
menjalankan percobaan menggunakan kultur air atau kultur
pasir yang diberi zat makanan, pertanyaan diatas dapat dijawab sebagai berikut. Unsur C diambil
dari udara dalam bentuk CO2. Hal ini
dapat
dibuktikan dengan percobaan mengalirkan udara tanpa CO2 kepada tumbuhan, ternyata
pertumbuhannya berhenti. Unsur-unsur
selain C yang diperlukan tumbuhan diambil dalam bentuk
zat anorganik berupa ion-ion garam. Baik dalam bentuk anion maupun kation dalam larutan. Dengan
mengurangi zat-zat makanan dalam
larutan secara bergantian, maka diketahui ada zat mutlak diperlukan (sebagai unsur esensial)
dan ada yang tidak (non esensial).
Bila zat yang mutlak diperlukan tidak diberikan, tumbuhan akan memperlihatkan gejala sakit
(kekurangan unsur), yang disebut
defisiensi.
Selanjutnya dapat kita lihat fungsi unsur-unsur di atas dan gejala defisiensi yang muncul jika
kekurangan unsur tersebut dialami
oleh
suatu tumbuhan.
Unsur-unsur
C, H, O. Unsur-unsur ini mempunyai peranan dalam proses fotosintesis (asimilasi
karbon) yang diambil dalam bentuk CO2
dari
udara, dan H2O dari dalam tanah. Kekurangan air berakibat fatal pada tumbuhan, yaitu menyebabkan
tumbuhan menjadi layu, kering dan
mati.
Nitrogen
(N).
Unsur ini terutama dibutuhkan untuk membentuk protein
bersama-sama dengan unsur C, H, O. Protein banyak dibutuhkan
pada bagian yang sedang tumbuh sehingga penting sekali untuk pertumbuhan vegetatif. Gejala
kekurangan unsur N, terutama pada
daun tua, adalah warna daun menjadi hijau muda dan akhirnya kuning, tanaman menjadi kerdil,
buah tak sempurna, kecil-kecil dan
lekas
masak.
Fosfor
(P).
Unsur ini terutama dibutuhkan untuk pembentukan bunga dan buah, yakni pada bagian-bagian
tanaman yang sedang dalam pertumbuhan,
jika kekurangan unsur P, pada daun tua terlihat gejala antara lain warna daun hijau tua,
atau lebih tua daripada biasanya,
tanaman
kerdil, pembentukan buah jelek, menurunkan hasil biji.
Kalium
(K).
Unsur ini bersifat bergerak (mobil). Peranannya adalah memperlancar pertukaran zat, proses
asimilasi, dan memperkuat serabut-serabut,
sehingga secara langsung memperkuat tubuh
tumbuhan
itu. Defisiensi unsur ini memperlihatkan gejala pada daun tuanya, daun mula-mula berkerut,
ujung daun tepinya pucat (klorosis),
kadang-kadang
gugur dan buahnya lekas gugur, umbinya berkurang,
dan batangnya
juga lemah.
Sulfur
(S).
Unsur ini perlu untuk membentuk protein bersama unsur C, H, O, dan N. Selain itu, unsur
ini untuk mmembentuk vitamin B1,
juga
penting untuk ketahanan dan pertumbuhan. Defisiensi unsur ini pada daun muda terlihat warnanya
menjadi hijau muda, kadangkadang
tidak
merata sehingga menjadi kekuning-kuningan.
Magnesium
(Mg).
Unsur ini digunakan untuk membentuk klorofil. Defisiensi
Mg terjadi pada daun tua, memperlihatkan gejala klorosis pada tulang-tulang daun dan
akhirnya menjadi kuning dan lemah.
Kalsium
(Ca).
Unsur ini banyak terdapat pada daun dan batang, tetapi
kurang pada biji. Unsur ini berguna mengatur permeablitas dinding sel. Kalau ion K
mempertinggi permeabilitas dinding sel, maka
ion
Ca sebaliknya. Hal ini mencegah terlalu banyaknya pengisapan air agar struktur koloid sitoplasma
tidak menjadi rusak. Defisiensi Ca
terjadi
pada daun muda, terlihat gejala klorosis pada ujung dan tepi
daun, kemudian
ke tulang daun dan pucuk. Selain itu kuncupnya akan mati, dan perakaran kurang sekali.
Ferum
atau besi (Fe). Unsur ini merupakan katalisator pada pembentukan hijau daun. Selain itu
berfungsi untuk pembentukan enzim-enzim
pernapasan yang mengoksidasikan karbohidrat menjadi CO2 dan H2 O. Defisiensi Fe pada
tanaman muda memperlihatkan klorosis
diantara tulang-tulang daun dari daun muda dan kemudian menjadi kuning.
Mangan
(Mn).
Unsur ini penting untuk pembentukan hijau daun dan enzim-enzim pernapasan.
Defisiensinya menyebabkan daun muda
mengalami
klorosis di antara tulang-tulang daun, sedangkan tulang daunnya sendiri tidak.
Boron
(B).
Unsur ini berguna dalam pertumbuhan jaringan.Defisiensinya menyebabkan
pertumbuhan meristem berkas pembuluh
angkut
terganggu. Kuncup dan pucuknya mati dan daun mengalami klorosis di tepinya.
Cuprum
atau tembaga (Cu). Unsur ini penting dalam mereduksi nitrat. Defisiensinya mengakibatkan
pertumbuhan terganggu dan bila terlalu
banyak akan menjadi racun.
Zincum
atau Seng (Zn). Unsur ini penting untuk mengaktifkan beberapa enzim dalam pembentukan
asam indol asetat (hormon tumbuh
tanaman). Defisiensi seng mengakibatkan salah tumbuh pada ujung akar yang akhirnya menghambat
pertumbuhan.
unsur hara yang dibutuhkkan pada tanaman apakah sama dengan unsur yang terdapat didalam tanah ??
BalasHapusmaaf pertanyaan oorang boodoh
:D
boleh juga makasih kali bah bantuannya
BalasHapussonang aka pintar au makasi banyak lah laek dohot ito
thanks *
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan micro mineral - 36 untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
sep lengkap bener lah unsur-unsur yang dibahas ama loe!
BalasHapusPejuang diskon s/d 90%
https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=201.3531&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fevents3%2Fcode%2F2851095701%2F%3Fsmtt%3D201.3531